Penyebaran dan penerbitan 95_Dalil

Pada 31 Oktober 1517, Luther mengirim surat kepada Uskup Agung Mainz, Albertus dari Brandenburg; penjualan indulgensi saat itu berada di bawah wewenang Albertus. Dalam surat tersebut, Luther menyampaikan kepada sang uskup agung masalah-masalah pastoral yang timbul kerana khotbah-khotbah indulgensi. Beliau mengandaikan kalau Albertus tidak menyadari apa yang sedang dikhotbahkan di bawah wewenangnya, dan berbicara dari keprihatinannya bahawa orang-orang sedang dibawa menjauh dari Injil, dan bahawa khotbah indulgensi tersebut dapat mencemarkan nama baik Albertus. Luther tidak mengecam indulgensi atau doktrin terkaitnya, tidak juga khotbah-khotbah yang pernah dikhotbahkan, kerana saat itu dia belum pernah menyaksikannya secara langsung. Sebaliknya dia menyatakan keprihatinannya terkait kesalahpahaman masyarakat tentang indulgensi yang disampaikan melalui khotbah tersebut, seperti keyakinan bahawa dosa apapun dapat diampuni melalui indulgensi atau bahawa kesalahan maupun segala hukuman akibat dosa dapat dilepaskan melalui indulgensi. Dalam suatu catatan tambahan, Luther menulis bahawa Albertus dapat menemukan beberapa tesis pada materi yang disertakan bersama dengan suratnya, agar dia dapat melihat adanya ketidakpastian seputar doktrin indulgensi jika dikontraskan dengan para pengkhotbah yang berbicara dengan sedemikian meyakinkan mengenai manfaat indulgensi.[39]

Lukisan abad kesembilan belas karya Julius Hübner ini membuat sensasional pemasangan 95 Tesis Luther di hadapan kerumunan orang. Pada kenyataannya, pemasangan tesis untuk suatu perdebatan merupakan sesuatu yang sering dilakukan.

Adalah hal lazim pada saat itu ketika mengajukan suatu perdebatan maka tesisnya juga dicetak oleh penerbit universiti dan dipasang di area publik.[40] Tidak ada satupun salinan cetakan 95 Tesis dari Wittenberg yang masih terlestarikan hingga saat ini, tetapi hal ini tidak mengejutkan mengingat pada saat itu Luther tidak terkenal dan arti penting dokumen tersebut tidak diakui.[41][lower-alpha 2] Di Wittenberg, statuta-statuta universitas mensyaratkan agar tesis-tesis tersebut dipasangkan di setiap pintu gereja di kota tersebut, tetapi Philip Melanchthon, yang pertama kali menyebutkan pemasangan 95 Tesis, hanya menyebutkan pintu Gereja Semua Orang Kudus.[lower-alpha 3][43] Melanchthon juga mengklaim bahawa Luther memasang 95 Tesis pada 31 Oktober, tetapi dakwaan itu bertentangan dengan beberapa pernyataan Luther mengenai rangkaian peristiwa tersebut,[33] dan Luther selalu mengklaim bahawa dia mengajukan keberatan-keberatannya melalui jalur-jalur yang semestinya tanpa memicu suatu kontroversi publik.[44] Terdapat kemungkinan bahawa sementara Luther belakangan menganggap surat kepada Albertus pada 31 Oktober sebagai permulaan Reformasi Protestan, dia belum memasang 95 Tesis di pintu gereja tersebut sampai pertengahan November, tetapi mungkin juga dia sama sekali tidak memasangnya di pintu tersebut.[33] Terlepas dari hal itu, 95 Tesis menjadi dikenal di kalangan elite intelektual Wittenberg tidak lama setelah Luther mengirimkannya kepada Albertus.[41]

95 Tesis disalin dan dibagikan kepada pihak-pihak yang berminat tidak lama setelah Luther mengirimkan surat kepada Uskup Agung Albertus.[45] 95 Tesis yang berbahasa Latin itu dicetak dalam rupa pamflet empat halaman di Basel, dan dalam rupa plakat-plakat di Leipzig dan Nuremberg.[45][1] Secara keseluruhan, beberapa ratus salinan 95 Tesis berbahasa Latin dicetak di Jerman pada 1517. Kaspar Nützel [de] di Nuremberg kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa Jerman pada tahun yang sama, dan salinan-salinan terjemahan itu dikirim ke beberapa pihak yang berminat di seluruh Jerman,[45] namun terjemahan itu sendiri belum tentu dicetak.[46][lower-alpha 4]